Liga Primer Indonesia ( LPI , terkadang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Liga Premier Indonesia ) adalah liga sepak bola independen Indonesia yang diadakan pada tahun 2011. Liga ini dikelola oleh Konsorsium Liga Premier Indonesia dan PT Liga Primer Indonesia dan tidak diakui (awalnya) oleh PSSI . Sembilan belas klub ambil bagian dalam musim perdananya dan satu-satunya yang berlangsung dari Januari hingga Mei 2011. Kick-off pertama diadakan pada 8 Januari 2011 di Stadion Manahan , Solo , Jawa Tengah . Meskipun jadwal aslinya adalah musim penuh, liga kemudian dihentikan selama jeda setengah musim ketika Persebaya 1927 saat ini memimpin klasemen.
Sejarah
Pada 17 September 2010, dua puluh klub sepak bola Indonesia bersama Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI) mengeluarkan deklarasi di Jenggala Graha, Jakarta . Deklarasi tersebut dipimpin oleh Arifin Panigoro, seorang pengusaha lokal. Deklarasi tersebut terkait dengan keprihatinan terhadap kondisi sepak bola nasional yang semakin terpuruk .
Klub-klub kemudian mengambil inisiatif bersama untuk mendirikan dan mendeklarasikan Liga Primer Indonesia (LPI) di Semarang pada 24 Oktober 2010, dengan 17 klub (dari 20) menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi.
Semangat masing-masing klub dalam membangun Liga Primer Indonesia dirancang sebagai komitmen untuk meningkatkan mutu sepak bola, baik secara organisasi maupun finansial . Pihak liga memandang sistem bantuan modal dan sistem bagi hasil di Liga Primer Indonesia dapat menjadikan klub “mandiri secara finansial dan profesional dalam pengelolaan .”
Untuk mencapai kemandirian, Liga Primer Indonesia memberikan bantuan berupa modal awal bagi setiap klub peserta. Dengan bantuan ini, diharapkan klub-klub dapat berjalan tanpa tergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Modal awal tersebut akan berbeda-beda antar klub sesuai dengan hasil audit yang telah diselenggarakan. Selain itu, LPI menganut prinsip pembagian pendapatan secara transparan dan akuntabel kepada klub peserta . Sesuai kesepakatan dengan klub, pembagian pendapatan LPI akan didasarkan pada dua skema, yaitu skema untuk pendapatan liga (misalnya: sponsor liga , hak siar , dan lain-lain) dan skema untuk pendapatan pertandingan (misalnya: sponsor lokal , hak siar, tiket, dan lain-lain).